142017Mar
Yuk Kenalan dengan Infeksi Virus Rubella

Yuk Kenalan dengan Infeksi Virus Rubella

Terlahirnya bayi dengan masalah gangguan pendengaran, pengelihatan ataupun jantung sering dikaitkan dengan infeksi virus Rubella. Bagaimana infeksi ini bisa terjadi dan bagaimana juga mencegahnya?

Namanya tidak seterkenal bahaya yang diakibatkannya, ketika infeksi virus rubella ini menyerang wanita yang sedang mengandung. Namun, jika Anda pernah mendengar istilah campak jerman, ya itulah Rubella. Infeksi virus rubella ini disebabkan oleh virus Rubella. Saat ini kurang lebih 110.000 bayi lahir di dunia dengan Congenital Rubella Syndrome (CRS). Infeksi Rubella paling tinggi terjadi pada negara-negara dengan imunitas yang rendah. Sebelumnya disebutkan oleh Center of Disease Control bahwa 4 dari 1000 bayi terlahir dengan CRS.

Selama tahun 1962-1965, Rubella menjadi salah satu epidemi di beberapa negara di dunia. Di Amerika sendiri, sekitar 12,5 juta kasus infeksi virus Rubella terjadi pada masa itu, dimana sekitar 20.000 kasus adalah Congenital Rubella Syndrome (CRS). Vaksinasi merupakan satu-satunya cara untuk menekan angka infeksi virus Rubella di dunia.

Apa Saja Gejala Infeksi Virus Rubella?

World Health Organisation (WHO) menyebutkan bahwa saat ini hampir 110.000 anak-anak terlahir dengan CRS setiap tahunnya. Jumlah ini dapat meningkat setiap tahunnya, utamanya pada negara-negara dimana masyarakatnya belum terlalu peduli dengan pentingnya vaksinasi untuk mencegah infeksi virus rubella, pada anak-anak ataupun wanita yang sedang merencanakan kehamilan.

Campak, memang terlihat seperti hal yang biasa saja terjadi pada anak-anak, termasuk campak Jerman. Pada bayi dan balita, campak Jerman tidak selalu menimbulkan gejala yang serius. Pada umumnya, gejala yang terlihat pada bayi dan balita hanyalah demam ringan selama tiga hari yang disertai dengan ruam kulit kemerahan. Beberapa balita memperlihatkan warna kemerahan pada mata. Pada anak yang lebih besar atau orang dewasa, gejala infeksi virus rubella sedikit lebih berat. Biasanya disertai dengan nyeri pada persendian dan atritis yang akan menetap selama 3 sampai 10 hari.

Tidak sama dengan anak dan dewasa, wanita hamil yang terinfeksi Rubella memiliki risiko yang lebih besar. Anak-anak yang terlahir dari wanita hamil dengan infeksi virus rubella rentan mengalami masalah pada mata (katarak), gangguan dengar, masalah pada jantung, dan dapat juga masalah kecerdasan dan mental. Dari World Health Organisation, disebutkan bahwa terdapat 90% kemungkinan penularan virus Rubella melalui plasenta kepada janin saat ibu mengandung dengan infeksi Rubella. Bukan hanya bayi yang dilahirkan mengalami gangguan, beberapa ibu juga harus mengalami kelahiran prematur atau bahkan keguguran yang berulang.

Saat seseorang mengalami infeksi virus Rubella, biasanya virus akan menyebar ke seluruh tubuh dalam 5 sampai 7 hari. Gejala akan muncul dalam 2 – 3 minggu setelah paparan virus Rubella. Dan, periode infeksi yang paling tinggi biasanya dalam 1-5 hari setelah munculnya ruam.

Bagaimana Mencegah Infeksi Virus Rubella?

Ketidaktahuan orang tentang infeksi Rubella menyebabkan seseorang, utamanya seorang ibu yang sedang mengandung tidak lagi memiliki solusi untuk pencegahannya, ketika ia mendapati dirinya hamil dengan Rubella.

Untuk pencegahan CSR, sangat disarankan untuk wanita yang ingin merencanakan kehamilan melakukan pemeriksaan untuk mengindentifikasi adanya virus Rubella di dalam tubuh mereka. Hasil test akan menjelaskan, jika seseorang sedang terinfeksi Rubella atau telah memiliki antibodi, baik yang didapatkan melalui veksinasi atau sebelumnya pernah terinfeksi Rubella.

Apabila hasil test menyebutkan bahwa seorang wanita terinfeksi Rubella, maka disarankan untuk menunda kehamilan. Jika ia belum pernah terinfeksi sama sekali, disarankan untuk melakukan vaksinasi terlebih dahulu baru menjalani program kehamilan.

Jika seorang wanita terlanjur mengandung, padahal belum memiliki antibodi untuk melawan virus Rubella, maka sebaiknya ia meminimalisi paparan virus dengan menjaga jarak dari penderita Rubella, menjaga daya tahan tubuh dengan lebih sering mencuci tangan dan menjaga kebersihan.

Imunisasi adalah satu satunya cara untuk mencegah infeksi virus Rubella. Imunisasi dilakukan kepada anak-anak dan orang dewasa guna mencegah penularan virus ini. Di dunia, imunisasi untuk Rubella sendiri merupakan imunisasi kombinasi yaitu Measles-Mumps-Rubella (MMR). Di tahun 1969, setelah vaksinasi MMR ini diluncurkan, setidaknya telah terjadi penurunan yang signifikan terhadap jumlah penderita Rubella di Amerika. Vaksin ini membawa harapan untuk semua orang bisa terbebas dari Rubella.

Saat ini, sudah banyak berdiri komunitas-komunitas untuk membantu sosialisasi mengenai bahaya infeksi virus Rubella, salah satunya adalah komunitas Rumah Ramah Rubella. Dengan berdirinya komunitas ini, diharapkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya infeksi virus Rubella pun akan lebih besar, sehingga jumlah infeksi virus Rubella ini akan ditekan sedemikian rupa.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *