252016May
Mengajarkan Toilet Training Pada Anak dengan Gangguan Dengar

Mengajarkan Toilet Training Pada Anak dengan Gangguan Dengar

4. Barengi dengan Aktivitas Lainnya

Saat mengajar toilet training, jangan hanya fokus dengan toilet training itu sendiri, tapi kombinasikan dengan hal-hal lain. Misalnya, Anda bisa mengajar anak rajin mencuci tangan dan menggosok gigi, dan ketika anak akan mencuci tangan, Anda pun mengajaknya untuk buang air kecil.

Lakukan setiap hal dengan gembira. Untuk anak yang menggunakan alat bantu dengar, Anda bisa bernyanyi tentang pentingnya mencuci tangan atau menggosok gigi, atau menjaga kebersihan, sambil menyisipkan kata-kata tentang toilet training di dalamnya, sehingga kosa kata anak bertambah. Jadikan aktivitas toilet training menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk si kecil.

5. Hati-Hati akan Pelecehan Seksual pada Anak

Pada anak-anak yang dititipkan di tempat penitipan anak, atau yang sudah masuk sekolah namun belum lulus toilet training, Anda mempunya tugas baru yaitu mengenalkan anak akan pentingnya mencegah pelecehan yang bisa terjadi di mana saja. Untuk anak dengan gangguan dengar, hal ini pun harus ditekankan. Yang pertama kali bisa Anda lakukan adalah, membuat si kecil memahami bagaimana organ-organ genital mereka adalah sesuatu yang berharga, yang tidak boleh disentuh oleh siapapun.

Yang kedua, ajarkan anak untuk memahami bahwa kamar mandi adalah ruang privat, dimana ia harus aman berada di dalamnya. Artinya, kamar mandi anak-anak tersebut harus mudah dikunci dan dibuka kembali oleh anak-anak.

Pada anak dengan gangguan dengar yang menjalani proses toilet training di sekolah, tidak ada salahnya membekali mereka dengan benda yang bisa membuat orang lain tau bahwa mereka sedang ada dalam masalah ketika berada di kamar mandi, misalnya alarm di kamar mandi dan sebagainya.

6. Bersikap Positif

Sekalipun si kecil memiliki gangguan dengar atau pun kendala dalam komunikasi, tetaplah bersikap positif. Mengajar toilet training pada anak memang tidak mudah, bahkan bisa membuat orang tua ikut frustasi. Namun yang perlu diingat adalah, Anda mungkin merasa frustasi dengan keadaanya, bukan oleh anaknya.

Jangan merasa marah jika mereka lamban dalam memahami, karena mereka juga memiliki tugas yang tidak kalah berat dari Anda, yaitu mendengarkan, kemudian memahami apa yang Anda katakan terlebih dahulu, sebelum melakukannya. Untuk anak-anak dengan gangguan dengar, komunikasi tentang aktivitas ini begitu penting ketimbang Anda hanya sekadar mengajari mereka.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *