
Membangun Hal-Hal Positif Pada Anak dengan Gangguan Dengar di Usia Sekolah
4. Ajarkan tentang kemampuan bersosialisasi dan mencari teman
Bersosialisasi akan menjadi tantangan yang cukup besar pada anak dengan gangguan dengar. Mereka bukan hanya berinteraksi dengan sesame anak dengan gangguan dengar, tetapi juga dengan anak lain yang normal pendengarannya.
Salah satu hal yang membuat anak dengan gangguan dengar merasa bahagia adalah, ketika mereka di terima oleh teman-teman lainnya, oleh guru-guru mereka adan oleh orang lain yang mereka sayangi. Penerimaan ini akan berdampak baik bagi perkembangan mental mereka. Orang tua lah yang bisa menanamkan kepada diri mereka, bagaimana cara mereka untuk mudah diterima oleh lingkungan baru mereka, bagaimana cara mereka mendapatkan teman baru dan mempertahankan persahabatan. Anak-anak dengan gangguan dengar akan belajar dari bagaimana Anda bersosialisasi. Misalnya, ketika melihat Anda sangat ramah, ia pun akan mempelajarinya. Ketika melihat Anda murah senyum, mereka pun akan mencontohnya.
Ingat juga, sangat penting untuk membuat mereka mengerti sosialisasi. Anda bisa menginformasikan bahwa, sosialisasi akan membuat mereka lebih kaya, lebih mudah melakukan banyak hal. Beritahukan tentang hal-hal yang mungkin mereka hadapi, seperti bertengkar, berselisih paham, bullying dan sebagainya. Ketika mereka bertengkar, jangan ajarkan tentang apa yang harus mereka lakukan, tapi dengarkan mereka, rasakan apa yang mereka rasakan, lalu baru mencari solusi bersama.
5. Ajarkan anak untuk mengatur emosi dan mengatasi masalah
Banyak orang tua yang memiliki anak dengan gangguan dengar merasa, bahwa solusi terbaik adalah dari apa yang mereka berikan. Bukan hanya pada anak dengan gangguan dengar, bahkan orang tua yang memiliki anak tanpa gangguan dengar pun, lebih sering memerintahkan anak mereka untuk melakukan sesuatu yang mereka perintahkan, untuk mengatasi masalahnya mereka, dibandingkan dengan mengajarkan mereka mencari cara untuk masalah mereka sendiri.
Padahal, untuk mengatasi masalah, sebaiknya ajarkan terlebih dahulu anak-anak untuk mengenali situasi dimana masalah terjadi, tentang hubungan sebab dan akibat dan tentang mencari solusi.
Mengatur emosi juga merupakan salah satu hal yang penting untuk diterapkan. Sama dengan mencari teman, anak akan belajar dari orang tuanya tentang bagaimana mengatur emosi. Misalnya, ketika Anda sedang dalam kondisi emosional dan Anda lebih memilih menenangkan diri, mendengar masukan ketimbang menyimpulkan sendiri apa yang Anda rasakan, maka anak-anak pun akan melakukan hal yang sama. Ajarkan anak untuk mau mendengarkan dan tidak hanya ingin didengarkan, karena dengan belajar mendengarkan, mereka akan belajar untuk tidak selalu merasa benar.
6. Saatnya orang tua memberikan batasan ekspektasi dan target
Setiap hal yang orang tua terapkan untuk membangun hal positif, pada anak dengan gangguan dengar, orang tua sebaiknya memiliki ekspektasi dan harapan juga target yang jelas. Bangunlah ekspektasi Anda tanpa berlebihan, lalu tingkatkan ekspektasi tersebut setelah target tercapai. Jangan memaksakan anak Anda untuk mengerti semua sekaligus, tapi biarkan mereka belajar perlahan-lahan namun akan mengingat dan menerapkannya untuk seumur hidup.
Dengan membangun hal-hal yang positif sebelum dan saat anak duduk di bangku sekola, maka anak akan lebih mudah berkompetisi satu sama lain, dan mendapatkan prestasi yang lebih baik. Sekalipun, anak dengan gangguan dengar tersebut bersekola di sekolah umum.
(Baca : Ayah dan anak dengan gangguan dengar)
Leave a Reply