Manfaat Komunitas bagi Orang Tua yang Memiliki Anak Tunarungu
Dari dan untuk mereka, komunitas orang tua yang memiliki anak tunarungu diharapkan menjadi cara untuk membuat anak-anak tumbuh dengan mandiri.
Apa yang pertama kali akan terlintas di benak orang tua, ketika mengetahui bahwa anak yang baru saja dilahirkan memiliki masalah dalam mendengar? Menolak, marah, bingung, depresi, mungkin hal-hal ini pernah dialami oleh mereka. Untuk beberapa saat lamanya mereka akan mencari jawaban yang melawan kenyataan yang ada. Memiliki anak tunarungu dianggap sebagai sebuah beban jangka panjang.
Untuk mereka yang bangkit, mereka akan membuat jalan baru di kehidupan mereka. Jalan yang dibuat mendadak, dikarenakan di luar dari konsep jalan yang sebelumnya pernah mereka bangun. Hanya saja, sendiri membuat mereka letih membangunnya. Mereka, orang tua yang memiliki anak tunarungu membutuhkan dukungan. Tidak hanya dari keluarga, tetapi juga komunitas.
Komunitas orang tua yang memiliki anak tunarungu menjadi salah satu tempat yang paling nyaman untuk mereka berbicara, berbagi, bercerita, mengeluh, menyemangati dan lain sebagainya. Dalam American Journal of Audiology, Rebecca J. Handerson dkk mengemukakan bahwa, komunitas orang tua yang memiliki anak tunarungu sebenarnya dibentuk bukan hanya sekadar untuk berbagi, tetapi juga dirancang sebagai salah satu bagian dari program WHO, Deteksi dan Intervensi Dini Gangguan Dengar pada Anak (EDHI).
Program Deteksi dan Intervensi Dini Gangguan Dengar pada Anak (EDHI), memang sedang digalakkan saat ini. Salah satu cara untuk mencapai tujuan EDHI adalah, setiap orang tua yang memiliki anak dengan gangguan pendengaran bisa mendapatkan dukungan, salah satunya dari komunitas orang tua yang juga memiliki kondisi yang sama. Menurut Rebecca hal ini sangat berhubungan dengan emosional orang tua tersebut, yang biasanya merupakan orang tua yang memiliki pendengaran normal. Artinya, orang tua dengan pendengaran yang normal seringkan merasakan emosi negative pada awalnya, karena sesuatu di luar ekspektasi dan kebiasaan mereka sehari-hari.
Dalam Joint Committee on Infant Hearing (JCIH, 2007, 2013) dikemukakan bahwa JCIH akan menjadi bagian penting dalam pengembangan komunitas orang tua yang memiliki anak dengan masalah pendengaran. Salah satu perannya adalah membentuk sebuah panduan tentang apa saja yang sekiranya akan ada dalam komunitas tersebut, bagaimana materi dan penyampaiannya.
Leave a Reply