222016Jun
Manfaat Komunitas bagi Orang Tua yang Memiliki Anak Tunarungu

Manfaat Komunitas bagi Orang Tua yang Memiliki Anak Tunarungu

Lingkaran Dari dan Untuk Orang Tua yang Memiliki Anak Tunarungu

Pertama kali orang tua bergabung, mungkin mereka akan merasa ada teman lain dengan masalah yang sama. Mereka akan merasa kalau tidak sendirian menghadapi hal ini. Orang tua baru yang baru bergabung akan dipandu untuk perlahan-perlahan bisa menyelesaikan masalah mereka.

Informasi dari orang tua yang telah bergabung terlebih dahulu akan menjadi masukan pada orang tua yang baru saja bergabung. Informasi ini lebih didasarkan pada pengalaman-pengalaman yang pernah dijalani oleh orang tua. Bukan hanya itu, dalam komunitas tersebut juga biasanya difasilitasi dengan orang-orang professional, seperti dokter, audiologist, terapi dan sebagainya. Tentu, dengan kehadiran orang-orang ini diharapkan orang tua yang baru bergabung bisa lebih tenang menghadapi masalahnya dan lebih mudah mengambil keputusan.

Lalu apa yang diharapkan selajutnya, Penulis dari Health & Rehabilitation Sciences Program, Western University, London, ON, Canada mengemukakan bahwa komunitas orang tua yang memiliki anak tunarungu semacam pendidikan berkelanjutan dan bergenarasi. Artinya, orang tua yang baru bergabung, nantinya akan menjadi orang tua yang mensuport dan begitu selanjutnya.

Di Indonesia sendiri, beragam komunitas untuk saling berbagi antara orang tua atau orang dengan masalah pendengaran sudah mulai berjalan. Simak saja komunitas Dunia Tak Lagi Sunyi, Rumah Ramah Rubella, Tunarungu Indonesia, Gerkatin dan lain sebagainya. Dengan keberadaan komunitas ini, maka segala informasi akan lebih mudah disampaikan dari satu orang ke orang lainnya, sehingga program-program untuk mendapatkan anak-anak tunarungu yang mandiri akan terwujud.

Sumber :
Akubisamendengar.com




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *