Jangan Ucapkan Kata-Kata Ini pada Orang dengan Gangguan Dengar!
Mengatakan “bukan apa-apa” atau “tidak ada yang penting dari pembicaraan tadi” pada orang gangguan dengar yang meminta mengulang pembicaraan dikatakan bisa menyebabkan mereka merasa kecil hati, benarkah?
Artikel ini sangat singkat tapi sangat menarik untuk diketahui, utamanya untuk mereka yang memiliki pendengaran yang normal. Artikel yang diambil dari Huffingpost ini menitik beratkan pada bagaimana orang dengan pendengaran normal sebaiknya berinteraksi dengan orang yang memiliki gangguan dengar.
Di kehidupan umum, interaksi antar orang dengan gangguan pendengaran dan orang tanpa gangguan dengar akan selalu terjadi. Ada kalanya mereka yang pendengarannya normal tau bahwwa lawan bicaranya memiliki gangguan dengar, namun ada kalanya pun tidak. Terkadang interaksi ini membuat munculnya salah paham, perselisihan dan sebagainya.
Dari Huffingpost dijelaskan satu kata atau satu phrase yang sebaiknya dihindari oleh orang tanpa gangguan dengar kepada orang yang memiliki gangguan dengar. Selama berdiskusi sangat mungkin orang dengan gangguan dengar kehilangan beberapa part percakapan, yang membuatnya bingung atau tidak memahami keseluruhan cerita. Ketika hal ini terjadi, maka mereka pun akan meminta Anda mengulang pembicaraan. Sayangnya, jawaban yang mereka terima justru tidak menyenangkan.
Beberapa orang tanpa gangguan dengar akan mengganggap permintaan untuk mengulang lagi pembicaraan adalah hal yang tidak penting, alhasil yang mereka ucapkan adalah, “oh, nanti saja”, “gak penting kok”, “bukan apa-apa” dan sejenisnya. Jawaban seperti ini adalah jawaban yang sangat tidak diharapkan oleh mereka yang memiliki gangguan dengar.
Terkadang, orang dengan gangguan dengar memiliki tingkat sensitive yang berbeda-beda. Sebagian dari mereka mungkin akan mereapon biasa saja, namun sebagian dari mereka ada yang merasa tersakiti karena tidak dianggap sebagai bagian penting dalam diskusi tersebut. Walaupun, mungkin saja isi cerita yang harus diulang tidaklan penting sekali, atau tidak ada banyak waktu untuk mengulang, tetapi ini bisa menimbulkan rasa kecil hati pada diri orang dengan gangguan dengar.
Lalu, bagaimana solusinya?
Ketika Anda berbicara dalam sebuah kelompok diskusi, dimana salah satunya terdapat orang dengan gangguan dengar, maka lakukan hal ini:
Untuk pembicara
- Jika Anda mengetahui bahwa salah satu dalam kelompok diskusi itu adalah orang dengan gangguan dnegar, maka ketika berbicara upayakan menatap wajah mereka dan berbicara dengan suara yang lebih keras. Jika mereka tidak menangkap sesuatu, tidak ada salahnya mengulang khusus di part diaman ia tidak menangkap saja. Ini tidak akan terlalu memakan waktu banyak
- Jika memang Anda tidak memiliki banyak waktu, maka cukup katakana “ Saya sangat ingin menjelaskannya pada Anda, namun sepertinya waktunya tidak cukup. Bagaimana jika Anda mengingatkan saya untuk menjelaskan kembali setelah diskusi ini selesai?” jawaban ini akan lebih sopan dan tidak membuat mereka kecil hati.
Untuk orang dengan gangguan dengar
- Ada kalanya pembicara sendiri tidak mengetahui bahwa Anda memiliki gangguan dengar, maka sebaiknya sampaikan di awal bahwa Anda memiliki gangguan dengar dan sampaikan bagaimana cara untuk Anda bisa menangkap isi diskusi tersebut dengan baik
- Duduklah dekat dengan pembicara ketika diskusi berlangsung
- Jika pembicara mengetahui Anda memiliki gangguan dengar dan mengucapkan, “bukan apa-apa” atau phrase lainnya, Anda bisa menjawab dengan tenang “Saya minta tolong diulang sekali lagi, karena saaya tidak menangkap bagian yang Anda jelaskan tadi, tentu Anda tidak ingin mengulang diskusi ini lagi setelah selasai, bukan. Ini akan lebih banyak menyita waktu Anda.”
Nah, dengan saling menjaga dan berinteraksi dengan baik, maka diharapkan kesalahpahaman antara orang tanpa gangguan dengar dan orang dengan pendengaran normal pun akan berkurang. Bagaimana dengan Anda, pernahkan Anda mengatakan hal tersebut pada orang yang memiliki gangguan dengar?
Leave a Reply