Peran Sekolah dan Orang Tua Anak dengan Gangguan Dengar dalam Mencegah Bullying di Sekolah
Peran Sekolah dan Orang Tua untuk Mencegah Bullying di Sekolah
Tanggung jawab dalam mencegah bullying di sekolah merangkap tanggung jawab banyak pihak. Bukan hanya anak-anak tersebut yang harus mengerti tentang bagaimana mengatasi bullying, tetapi juga bagaimana orang tua bisa memberikan semangat positif pada anak-anak mereka. Selain itu, pihak sekolah juga harus berkontribusi pada pencegahan bullying di sekolah kepada anak-anak dengan gangguan pendengaran.
Tanggung Jawab Pihak Sekolah
Pihak sekolah juga harus bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan yang bebas bullying. Ada beberapa metode yang bisa diterapkan, di antaranya:
- Mengadakan promosi dan edukasi tentang pentingnya menanamkan kepedulian dan sikap yang positif terhadap anak-anak dengan gangguan dengar.
- Memastikan jika anak dengan gangguan dengar bisa memiliki akses yang mudah untuk mendapatkan lingkungan yang tenang, untuk bersosialisasi atau berkomunikasi.
- Sekolah sebaiknya memiliki sistem pengawasan untuk mencegah bullying di sekolah. Misalnya memberikan kemudahan sistem bagi anak-anak dengan gangguan dengar untuk melaporkan, ketika mereka menjadi korban bullying kepada pihak sekolah.
- Memberikan pelatihan pada staff pengajar dan staff lainnya, tentang bagaimana berkomunikasi dengan anak yang memiliki gangguan pendengaran.
- Mengikutsertakan anak-anak dengan gangguan dengar pada kegiatan ekstrakulikuler.
Tanggung Jawab Orang Tua
Melibatkan orang tua dalam program anti bullying di sekolah adalah cara yang cerdas. Pihak sekolah bisa mengundang psikolog untuk menceritakan kepada orang tua, bagaimana mendeteksi adanya bullying pada anak, dengan melihat keseharian mereka. Orang tua juga sebaiknya dibekali dengan beragam informasi terkait, bagaimana cara membakali anak-anak mereka dengan komunikasi yang baik, sekalipun memiliki gangguan dengar. Ada beberapa point yang bisa pihak sekolah ataupun orang tua terapkan kepada anak-anak mereka, agar tidak menjadi korban bullying di sekolah:
1. Mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik
Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan terapi komunikasi yang memadai, dan mengajarkan tentang bagaimana berbicara dan memahami pembicaraan antara satu sama lain. Libatkan guru dan terapi dalam membentuk komunikasi yang baik tersebut.
2. Menumbuhkan sikap percaya diri dan mental yang kuat pada anak
Bagaimanapun, kepercayaan diri dan mental adalah sesuatu yang dibentuk dari orang orang sekitarnya, dan kemudian dipelajari lebih dalam oleh sang anak. Peran orang tua untuk menumbuhkan dua hal tersebut sangat besar. Orang tua sebaiknya tidak hanya menceritakan kepada anak tentang keterbatasannya, tapi juga menceritakan bagaimana kelebihannya bisa menutupi keterbatasannya. Libatkan anak dalam kegiatan yang ia mampu menguasainya, sehingga kepercayaan dirinya lebih terbangun.
3. Mengajarkan kemampuan bersosialisasi
Tahapan ini memang terlihat sulit, namun hal ini yang paling berperan dalam membentuk lingkungan sosial yang positif bagi anak. Bullying sendiri terbentuk dari lingkungan sosial yang negatif. Pihak sekolah misalnya, bisa membuat sebuah kurikulum tentang pentingnya empati pada sesama. Orang tua dengan gangguan dengar, bisa juga mengadakan sebuah even tentang bagaimana membangkitkan empati anak-anak yang normal terhadap sekitarnya. Seminar ini bisa juga melibatkan semua orang tua murid.
4. Menanamkan pemahaman tentang bullying
Kenalkan anak-anak dengan makna bullying, agar mereka memahami jika hal itu terjadi pada mereka. Banyak sekali anak-anak korban bullying di sekolah yang tidak memahami kondisi yang mereka hadapi. Terkadang mereka menganggap hal itu hal yang biasa. Jika tidak dikenali, justru mental mereka akan turun atau mereka akan merasa frustasi. Ketika mereka memahami apa itu bullying, mereka akan mencari tahu bagaimana mengatasinya, dan bukan sekadar meratapinya.
Dengan menanamkan hal- hal ini, maka satu tahapan untuk mencegah bullying di sekolah telah teratasi. Pada artikel selanjutnaya akan dibahas tentang bagaimana mengenali adanya bullying pada anak dengan gangguan dengar, ketika mereka berada di sekolah.
Sumber :
Leave a Reply