Gangguan Pendengaran pada Anak dengan Congenital CMV
Gangguan pendengaran pada anak dengan congenital CMV seringkali gejalanya terlambat dikenali, salah satunya karena gangguan ini awalnya hanya terjadi pada satu telinga.
Setelah sebelumnya mengenal tentang infeksi virus CMV, seperti yang dibahas sebelumnya bahwa salah satu penyebab adanya gangguan pendengaran pada anak adalah karena infeksi virus CMV. Gangguan pendengaran pada congenital CMV bukan hal yang jarang terjadi, bahka disebut sebagai satu paket yang kerap terjadi pada anak-anak.
Pertanyaannya adalah, apakah semua anak dengan congenital CMV pasti akan mewarisi masalah pendengaran kelak?
Seberapa Sering Gangguan Pendengaran pada Congenital CMV?
National Deaf Children Society mengatakan bahwa satu datu sepuluh anak yang terlahir dengan congenital CMV tanpa gejala akan memiliki masalah pendengaran khususnya sensorineural dalam 3 tahun pertama kehidupannya. Dan, separuh dari bayi dengan congenital CMV yang bergejala akan langsung memperlihatkan tanda-tanda gangguan pendengaran sesaat setelah dilahirkan.
Namun secara keseluruhan, gangguan pendengaran pada kondisi congenital CMV memang tidak langsung terlihat saat lahir, dikarenakan mayoritas congenital CMV biasanya hadir tanpa gejala langsung.
Separuh anak-anak dengan gangguan pendengaran yang disebabkan oleh congenital CMV memiliki derajad gangguan pendengaran yang berbeda-beda. Derajat gangguan pendengaran ini bisa dikenali saat pemeriksaan pendengaran. Pada umunya, gangguan pendengaran baru akan berkembang setelah lahir, artinya saat lahir anak-anak ini memiliki pendengaran yang normal.
Seperti yang disebutkan di atas, gangguan pendengaran pada anak dengan congenital CMV akan berkembang dalam tiga tahun pertama kehidupannya. Orang tua akan menyadarinya saat melihat perkembangan bahasa dan komunikasi anak-anak mereka yang tidak berjalan optimal atau memiliki keterbatasan.
Leave a Reply