Siapa Bilang Anak dengan Gangguan Dengar Tak Bisa Olahraga?
Bergabung dalam sebuah tim olahraga bukan hanya bisa dilakukan oleh anak-anak yang tanpa keterbatasan. Bahkan, tak jarang kita lihat di televisi bagaimana anak dengan down syndrome berhasil menjuarai beberapa turnamen olahraga, seperti kejuaran renang, kejuaraan ateletik dan sebagainya. Lalu, bagaimana dengan anak yang memiliki gangguan dengar?
Seperti yang telah kita ketahui bersama, orang dengan gangguan dengar bisa melakukan apapun, kecuali mendengar. Berita baiknya, dengan menggunakan alat bantu pendengaran, kendala tak bisa mendengar ini bisa diatasi. Pertanyaan baru pun muncul di benak orang tua, dengan menggunakan alat bantu pendengaran, seperti implant koklea ataupun alat bantu dengar, masih amankah anak saya ikut serta dalam sebuah tim olahraga?
Kekhawatiran tersebut muncul karena, tidak semua alat dirancang tahan dengan kondisi tertentu. Misalnya kondisi lembab. Beberapa prosesor alat bantu pendengaran dikhawatirkan akan mengalami kerusakan ketika terkena lembab apalagi terkena air, sedangkan kondisi anak saat berolahraga adalah berkeringat. Atas masalah ini, orang tua menjadi berpikir ulang dua kali untuk mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan olahraga.
Padahal manfaat olahraga bagi anak dengan gangguan dengar sangatlah banyak. Kemampuan dan karakter yang didapatkan anak ketika ia sering berolahraga, sangat menunjang aktivitas harian dia dan juga sebagai wahana untuk membantunya belajar berbicara. Olahraga mendatangkan banyak manfaat untuk fisik anak, seperti membantu jantung anak bekerja dengan baik, membentuk otot lebih kuat, menjaga kerja organ di tubuh agar lebih teratur dan sebagainya. Bukan hanya untuk fisik, olahraga juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan psikologi.
Anak dengan gangguan dengar sebagian masih memiliki kendala dengan tingkat fokus yang masih kurang. Olahraga merupakan satu cara untuk mengembalikan tingkat fokus sang anak agar lebih baik. Bukan hanya itu, olahraga mengajarkan anak untuk membangun kepercayaan dirinya dalam bersosialisasi. Olahraga yang berbentuk tim, akan membantu anak untuk bersosialisasi dalam bekerja sama dalam sebuah kelompok, memupuk jiwa pemimpin anak, mengontrol emosi. Olahraga juga mengajarkan anak tentang pentingnya disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
Dari sekian banyak manfaat olahraga, tentu sebagai orang tua, kita tidak ingin anak melewatkan semua manfaat ini, hanya karena alasan si kecil memiliki keterbatasan saja bukan? Untuk langkah awal, Anda mungkin bisa melatih anak mencintai olahraga terlebih dahulu, dan Anda bisa melatihnya sendiri, atau tidak perlu memasukan anak bergabung dalam klub olahraga tertentu. Jika Anda telah melihat minat anak pada olahraga tertentu, Anda bisa mencarikan pelatih khusus agar perkembangan minat anak pada olahraga tersebut semakin terasah dengan baik.
Lalu, bagaimana dengan masalah gangguan dengar si kecil, atau bagaimana dengan kendala alat? Nah, ini ada beberapa contoh olahraga yang bisa diikuti oleh anak dengan gangguan dengar, dan beberapa cara untuk menjaga agar anak bisa tetap ditemani oleh alat bantu dengarnya selama berolahraga:
1. Sepak Bola
Ini adalah salah satu permainan yang banyak digemari anak laki-laki. Ketika Anda melihat anak Anda memiliki minat yang bagus di permainan ini, Anda bisa memasukannya ke sekolah khusus sepakbola. Jangan lupa untuk menginformasikan kepada pelatih, bahwa anak Anda menggunakan alat bantu dengar atau pun koklear implant.
Selama bermain, anak bisa menggunakan penutup kepala untuk menjaga agar alat bantu dengar atau pun alat CI nya tetap terpasang dengan baik. Selain penutup kepala, headband atau sweatband juga bisa digunakan oleh si kecil untuk menahan alat, sekaligus menjaga alat agar tidak selalu lembab saat bermain.
Tetapi pastikan kepada pelatih, sekiranya alat bantu dengar bisa tidak digunakan selama latihan ringan. Mungin pelatih bisa memanfaatkan penanda lain selama latihan, misalnya dengan bendera atau dengan simbol lain yang mengandalkan visual.
2. Basket
Jika sepakbola identik untuk anak laki-laki, maka basket adalah olahraga untuk laki-laki dan wanita. Berlari kencang mengejar bola adalah ciri khas permainan ini. Anak yang mudah berkeringat sebaiknya dipakaikan sweatband untuk meminimalisir kemungkinan keringat mengalir ke alat bantu dengar.
Komunikasi dengan teman-teman se tim sangat perlu, setidaknya mereka mengetahui kondisi anak Anda yang memiliki gangguan dengar. Penggunaan penutup kepala untuk mencegah alat terjatuh bisa dijadikan satu cara yang baik, komunikasikan dengan pelatih tentang kemungkinan hal ini bisa dilakukan.
3. Bersepeda
Siapa bilang bersepeda hanya untuk transportasi saja. Bersepeda adalah kegiatan olahraga yang mengasikan, loh! Pasti Anda mengetahui apa saja perlengkapan bersepeda bukan? Ya, helem adalah yang utama. Kebanyakan helem untuk bersepeda di buat dalam satu ukuran, walau ada juga beberapa helem yang dibuat dengan beragam ukuran. Sebaiknya Anda bisa mendapatkan helem dengan ragam ukuran, dan pilihlah yang paling sesuai dengan ukuran kepala anak. Helem yang sesuai dengan ukuran kepala akan memudahkan alat bantu dengar dan CI melekat tanpa harus bergesar.
Jika Anda tidak menemukan helem dengan ukuran yang pas, Anda bisa menambahkan sejenis busa didalam helem anak Anda, untuk membuatnya lebih pas di kepala. Pastikan busa yang digunakan tidak keras sehingga bisa tetap nyaman digunakan sekalipun anak menggunakan alat bantu pendengaran.
4. Menari
Nah, kalau ini adalah olahraga yang banyak digemari anak wanita. Walaupun selama ini menari bukan dianggap olahraga, namun sebenarnya aktivitas menari ini sama sehatnya dengan aktivitas olahraga lain, yang pada umumnya telah dikenal. Menari bukan hanya mengandalkan aktivitas fisik, tetapi juag mengandalkan fungsi pendengaran anak.
Untuk anak yang memiliki FM system, hal ini akan menjadi lebih baik. Anak akan lebih mudah menangkap instruksi dari pelatih tentang gerakan dan ritme musik yang akan ditarikan. Untuk para orang tua, penting sekali untuk merekam setiap gerakan yang diajarkan, agar anak bisa mengulangnya di rumah.
Kira-kira olahraga mana yang menjadi favorit si kecil ya?
Leave a Reply