
Suara Menyakitkan Telinga, Ini Gejala Hiperakusis!
Apa Penyebab dan Faktor Risiko Hiperakusis?
Menurut Prof Jenny, hiperakusis disebabkan karena pada system pendengaran seseorang terjadi penguatan atau peningkatan stimulasi suara pada sistem pendengaran di bagian pusat. Pada kasus pasien dengan Bell Palsy, hal ini bisa terjadi karena adanya masalah ketiadaan reflex pada sistem pendengaran, di telinga bagian tengah.
Gejala hiperakusis ini juga biasa dihubungkan dengan beberapa kondisi medis seperti bells palsi, sindrom kelelahan kronis, penyakit Meniere, stress, depresi, atau setelah menjalani operasi pada kepala dan wajah, juga pada pasien yang memiliki trauma pada bagian kepala. Namun, dari sekian banyaknya penyebab hiperakusis yang dijabarkan, peneliti sampai saat ini belum memiliki alasan yang benar-benar jelas dan dapat dipahami oleh sebagaian besar orang. Sangat dimungkinkan penyebabnya adalah, karena fungsi sistem pendengaran yang biasanya berperan dalam menyeimbangkan suara mengalami masalah.
Jika terjadi masalah pada fungsi pendengaran yang berperan dalam menyeimbangkan suara, maka secara otomatis. Sistem ini bisa terjadi baik di jalur penghantaran suara atau di bagian otak itu sendiri. Misalnya, ketika seseorang mendengar suara yang sangat keras, otak akan menyampaikan bahwa ada suara yang sangat keras ke telinga bagian dalam, pada saat ini sistem pendengaran akan menyeimbangkan suara yang diterima dengan mengecilkan volume yang akan didengar, sehingga telinga bagian dalam tidak akan merasa sakit. Pada kasus hiperakusis, kemampuan untuk menyeimbangkan suara ini tidak terjadi, sehingga telinga akan merasa sakit saat menerima suara.
Pada anak-anak dengan sindroma autis, gejala hiperakusis juga kerap dirasakan. Seiring dengan banyaknya angka kejadian anak dengan sindroma autis, maka rata-rata keluarga dengan anak autis, biasanya juga mengalami pengalaman menangani hiperakusis pada anak. Menurut paparan dari Prof. Dr. Jenny, diperkirakan 40% anak dengan sindroma autis juga memiliki masalah hiperakusis. Biasanya, anak autis juga biasa memiliki masalah dengan banyak panca indera, termasuk masalah pendengaran dan pengelihatan.
Paparan suara bising yang terjadi secara terus menerus menjadi salah satu hal yang meningkatkan risiko terjadinya hiperakusis. Sangat disarankan bagi mereka yang kerap berpaparan dengan suara yang bising, seperti musisi, pekerja pabrik dan lain sebagainya untuk menggunakan pelindung telinga setiap kali mereka terpapar.
Leave a Reply