
Mama, Nazwa dan Nayra Bisa Mendengar!
Kalian adalah putri-putri mama yang hebat. Perjalanan kita masih panjang!
Nazhwa Rahma Sabvina 70 80db & Nayra Calysta Azzhara 100 110 db, mereka adalah putri-putri kami.
Mama tidak pernah menyangka sama sekali kalian berdua akan divonis oleh dokter tidak akan bisa mendengar. Saat itu dokter bertanya, apa sewaktu hamil saya pernah mengalami sakit tertentu seperti campak akibat virus rubella?
Jujur, Mama tidak pernah mengalami campak apapun. Tapi, memang, sejak kecil, kalian berdua sering kali masuk rumah sakit dan harus menjalani perawatan. Mama ingat, terakhir kali Nayra harus dirawat akibat tidak sadarkan diri selama satu hari pasca terkena kejang. Alat bantu pacu jantung pun pernah digunakan untuk membuatmu sadar kembali. Saat itu mama benar-benar merasa tidak sanggup meleihat Nayra.
Mama menyimpulkan, gangguan dengar yang kalian berdua alami lebih karena faktor tersebut. Konsumsi antibiotik yangs angat banyak sejak kecil mungkin membuat pendengaran kalian mengalami masalah. Saat dokter menyarankan kami untuk memberikan alat bantu dnegar pada kalian berdua, hal itu sunggu membuat kami tidak percaya. Mama berpikir mengapa Allah menguji Mama dengan hal yang seberat ini. Mungkin jika hanya satu putri Mama yang mengalaminya, hal ini bisa membuat Mama lebih tenang, walaupun mungkin tidak juga. Tapi, Allah memutuskan kedua putri Mama harus mengalami gangguan dengar tersebut.
Mama pun langsung bertanya, apakah dosa Mama selama ini? karma apa ya alloh berikan??
Kami, orang tua mu memutuskan untuk menempuh jalan alternatif. Dengan pijak diuklek. Kalian menangis menjerit-jerit saat menjalani terapi tersebut. Mama pun ikut menangis, tapi mama berupaya untuk tetap tegar, karena Mama berpikir ini untuk kebaikan kalian berdua. Namun, apa daya semua tidak membuahkan hasil. Satu tahun menjalani terapi alternatif dan tanpa kemajuan apapun. Mama ingat, betapa seringnya mama bertengkar dengan Ayah, hanya karena hal-hal sepele seperti pertentangan akibat keputusan untuk tetap menunggu keajaiban dari Allah ketika suatu saat kalian berdua bisa bicara. Kami pun merasa berada di titik yang frustasi.
Akhirnya kami sekeluarga memang menyadari, kalian berdua membutuhkan alat bantu dengar. Sayangnya alat bantu dengar harganya mashal sekali. Dengan tabungan yang ada dan pinjaman dari keluarga akhirnya terkumpul uang untuk membeli alat. Saat itu kami harus memutuskan, siapa dulu yang dipakaikan alat bantu dengar. Keputusan kami jatuh pada kakak Nazwa. Kakak memiliki gangguan dengar 70dB/80dB dan ia akan masuk sekolah. Jadi, menurut kami Kakak akan lebih membutuhkan alat tersebut saat ini. Dan, Alhamdulillah respon Kakak Nazwa pun cukup bagus. Jika dahlu kakak Nazwa sulit sekali mendengar jika dipanggil dalam jarak jauh, sekarang mulai merespn. Kakak juga sudah bisa merangkai 3 kata, dan itu sungguh membuat Mama bahagia. Tapi, Mama tau perjalanan ini masih sangat panjang.
Belum selesai dengan permasalahan Kakak Nazwa, Mama juga harus tetap memikirkan adek Nayra. Alhamdulillah sekali ada hearing center yang mau membantu kita memberikan bantuan alat bantu dengar gratis, sehingga saat ini kedua anak Mama bisa menggunakan alat bantu dengar. Mama berharap dengan alat bantu dengar ini, putri-putri Mama bisa mendengar dan meraih cita-cita.
Tapi, terakadang kalau boleh jujur, Mama pun kerap merasa letih. Namun, Mama berusaha meninghilangkan penat tersebut karena jika Mama tidak berjuang untuk kalian, siapa lagi yang akan membantu kalian. Mama yakin Allah tidak akan pernah tidur. Allah menguji kita semata-mata karena ia sayang, dan Mama selalu berdoa agar selalu diberikan kesempatan untuk bisa menjaga kalian.
Kalian adalah putri-putri mama yang hebat. Perjalanan kita masih panjang! Love you kedua putriku!
Ditulis oleh : Aiiu
Dipublikasikan pertama kali di FanPage International Hearing Center dan Account Name International Hearing Center
Leave a Reply