Yuk, Bun, Latih Anak Kita yang Memiliki Gangguan Dengar Belajar Berpuasa!
Bulan depan umat muslim akan masuk dalam bulan Ramadhan, dimana semua akan ikut berpuasa. Belajar berpuasa bagi si kecil mungkin sesuatu yang baru, bahkan terkadang mereka merasakan hal yang berat untuk memulainya. Bagaimana agar anak yang memiliki gangguan dengar bisa menikmati suasana berpuasa tahun ini?
Apakah si kecil sudah saatnya mulai berpuasa? Apakah dengan keterbatasan yang dimiliki, memungkinkan balita Anda dengan mudah belajar berpuasa? Pada dasarnya, mengajarkan anak untuk berpuasa bisa dimulai sedini mungkin. Yang berbeda antara anak dengan pendengaran yang normal dengan anak yang memiliki gangguan dengar adalah, metode penyampaiannya, bagaimana untuk membuat mereka berminat mulai belajar berpuasa.
Menurut banyak sumber, kematangan berpikir anak terkait dengan hal-hal yang bersifat religi, akan semakin berkembang di usia 7 tahun. Saat ini, berarti si kecil sudah mulai duduk di bangku sekolah dasar, ketika Anda membimbingnya berpuasa secara penuh. Namun, pengalaman mereka berpuasa bisa dimulai sejak balita. Hanya saja, hal ini bertujuan untuk menambah pengalaman, bukan untuk memaksakan mereka berpuasa.
1. Pendekatan Agama yang Pertama
Tentu, anak-anak dengan gangguan dengar perlu dibekali dengan pendekatan agama terlebih dahulu, sebelum memulai untuk belajar berpuasa. Dengan mereka mengetahui siapa itu Tuhan? Apa itu kewajiban? Apa itu ibadah? Dan, apa manfaat dari itu semua, berarti mereka diajarkan mengenal agama. Mereka akan mulai memahami, mengapa mereka harus berpuasa dan apa maknanya untuk kehidupan mereka.
Dalam pendekatan ini, orang tua berperan sangat penting, sekalipun sekolah mengajarkan hal serupa. Luangkan waktu Anda untuk duduk bersama anak Anda yang memiliki gangguan dengar, untuk menjelaskan bagaimana anak Anda bisa ikut berpuasa. Anda butuh suasana yang hening agar anak bisa mendapatkan inti dari diskusi Anda dengannya. Untuk lebih membuat mereka memahami, sertakan juga dengan gambar visual, bisa dengan cara Anda sendiri yang menggambarnya, atau Anda membeli buku-buku cerita yang berkaitan dengan puasa.
2. Menyenangkan Hati Mereka Menjalani Perubahan Pola Waktu
Mereka pasti akan merasa berat pada awalnya, mengingat mereka harus terjaga di malam hari untuk makan sahur. Lalu, bagaimana cara membuat mereka tetap bersemangat saat sahur, tentu sebisa mungkin Anda mengajak anak Anda tidur lebih awal. Anda memang harus mencukupi tidur mereka yang hilang, saat mereka harus sahur.
Senangkan mereka dengan makanan yang membuat mereka senang menyantapnya ketika sahur. Jika anak Anda terlihat malas makan saat sahur, Anda bisa mengombinasikannya dengan permainan. Permainan yang dipilih, sebisa mungkin yang membuat mereka bisa mendengar lebih baik.
Suasana menjelang subuh biasanya sangat menarik untuk ditunggu, karena hening dan syahdu. Dengan menggunakan alat bantu dengar, Anda bisa sekaligus melatih anak Anda membaca Al Quran, walau hanya 5 menit. Namun, tidak perlu dipaksakan jika anak terlihat sangat mengantuk setelah makan sahur.
Leave a Reply