7 Hal yang Audiologis Ingin Anda Pahami Saat Konsultasi Tentang Pendengaran

5. Gangguan Dengar Ringan Tetaplah Gangguan Dengar

Ah, hanya gangguan dengar ringan, hanya sebelah telinga, tidak terlalu mengganggu, hal-hal ini mungkin sering terdengar dari mereka yang mengalami gangguan dengar ringan. Dalam deafness.about.com, disebutkan bahwa sekurangnya 5,4% dari anak-anak usia sekolah memiliki gangguan dengar yang permanent, dan bersifat ringan atau hanya sebelah telinga saja. Tanpa terapi, anak dengan gangguan dengar ringan ini ternyata berpotensi 10 kali mendapatkan kegagalan untuk naik kelas, dibandingkan anak dengan pendengaran yang normal.

Anak-anak dengan gangguan dengar yang ringan berpotensi mengalami kesulitan dalam mendengar di lingkungan bising, dan mereka pun akan mengeluarkan energi lebih besar untuk mendengar, sehingga akan lebih cepat lelah. Dengan menggunakan alat bantu dengar, selain kemungkinan gangguan dengar bertambah serius, mereka pun akan lebih mudah menangkap pelajaran di sekola, ataupun instruksi di kantor mereka.

6. Ketika Anda Mematikan Alat Bantu Dengar Anda, Otak pun Berhenti Merekam

Ini dia yang harus Anda pahami saat konsultasi tentang pendengaran, jangan pernah merasakan terbebani ketika Audiologi memberikan target dan batasan batasan waktu minimal anak menggunakan alat nya di rumah.

Mendengar bukan hanya proses yang melibatkan telinga, tetapi juga otak. Telinga memang akan menangkap suara, tapi otak akan menerjemahkannya. Karenanya, ketika telinga tidak mendengar, akan banyak sekali informasi yang hilang, karena otak berhenti merekam.

Sangat disarankan bagi pengguna alat bantu dengar anak-anak menggunakan alat bantu dengar mereka saat beraktivitas. Bagi pengguna baru anak-anak, setidaknya dimulai dari dua jam sehari, lalu ditingkatkan jam nya setiap hari. Diharapkan dengan begitu anak akan semakin cepat beradaptasi, mengenal suara dan mengejar ketertinggalannya.

7. Audiologis ingin Menjadi Partnet Anda

Kebanyakan orang memutuskan untuk menjadi professional di bidang kesehatan, karena ia sangat senang dan memiliki passion untuk membantu orang lain. Begitu pun dengan Audiologis. Mereka memilih menjadi Audiologis karena ingin membantu orang lain mendnegar lebih baik.

Tidak aka dang lebih membahagiakan selain melihat pasien yang awalnya kesulitan mendengar menjadi bisa mendengar, ketika melihat anak-anak memiliki komunikasi lebih baik saat menggunakan alat bantu dengar, maka hal itu pun akan membuat Audiologis merasa lebih berarti.

Jadi, sejauh mana Anda dan Audiologis Anda saling memahami satu sama lain, saat sesi konsultasi tentang pendengaran sedang berjalan?