Bagaimana Mengenali dan Mengatasi Bullying pada Anak dengan Gangguan Dengar?
Mengatasi Bullying pada Anak dengan Gangguan Pendengaran
Yang berikutnya adalah, bagaimana membuat anak ingin dengan jujur menceritakan tentang penyebab perubahannya, baik pada guru atau pun orang tua. Membutuhkan sebuah kerja lebih keras untuk membuat anak-anak dengan gangguan dengar, bisa dengan jelas berkomunikasi untuk merangkai kata yang panjang. Apalagi, jika komunikasi ini tidak sekadar percakapan, tapi merangkai sebuah cerita dari sebuah kejadian. Anak dengan gangguan dengar mungkin akan merasa kesulitan untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Dan, bisa juga guru atau orang tua pun akan lebih sulit menangkap maksudnya.
Ada beberapa cara yang bisa digunakan, untuk memancing anak-anak dengan gangguan dengar mau bercerita tentang hal yang dialaminya:
1. Tempat Berkeluh Kesah yang Nyaman
Pastikan sekolah memiliki pihak yang bisa menggali lebih dalam tentang permasalahan anak dengan gangguan pendengaran. Pastikan juga sang anak tahu kemana mereka harus bercerita, ketika mengalami bullying. Untuk sekolah dimana di dalamnya terdapat anak dengan pendengaran normal dan gangguan dengar, penyediaan guru bantu untuk anak dengan kebutuhan khusus senantiasa dibutuhkan, khususnya untuk menyelesaikan masalah-msalah seperti ini.
2. Berikan Waktu untuk Anak
Jangan terus-terusan memaksana anak untuk bercerita tentang apa yang terjadi. Baik orang tua ataupun guru harus bisa melihat kenyamanan anak saat bercerita. Tentu saja bercerita pada saat mereka sedang sedih, justru akan membuat mereka bertambah sedih. Biarkan mereka yang menentukan, kapan waktu yang nyaman untuk mereka bercerita. Buatlah janji untuk bertemu mereka secara privat. Pastikan juga Anda mengetahui bahasa apa yang biasa digunakan anak dalam berkomunikasi. Jika ia menggunakan bahasa isyarat, maka jika Anda tidak begitu memahami, Anda bisa mencari pendamping.
3. Memanfaatkan Media Bantuan
Ketika ia kerap menangis saat akan mulai bercerita, maka mungkin ia tak sanggup melukiskan kejadian tersebut dengan kata-kata. Bullying pada anak dengan gangguan dengar, yang memiliki kesulitan dalam mengungkapkan kata atau mengekpresikan sesuatu, bisa dibantu dengan media lain. Misalnya Anda bisa memberikannya buku gambar bagi anak yang suka melukis, biarkan ia melukiskan apa yang terjadi. Untuk naak yang suka menulis, bisakan ia menuliskannya dalam bentu surat.
4. Kondisikan Lingkungan Anda
Anak-anak dengan gangguan dengar akan lebih sulit bercerita di lingkungan yang bising. Maka pastikan Anda akan mendengarkan cerita mereka di lingkungan yang tenang dengan pencahayaan yang baik, sehingga mereka akan lebih nyaman bercerita.
Jika mereka sudah menceritakan kejadian yang mereka alami, lalu apa yang bisa dilakukan oleh orang tua atau guru?
Kembali lagi ke cara mencegah, begitulah cara mengatasinya. Menghukum para pembully tidak akan memiliki efek positif, tetapi justru akan menyebabkan kebencian satu sama lain, yang menebalkan permusuhan. Yang terbaik untuk dilakukan pihak sekolah adalah memberikan promosi dan edukasi kepada murid dan orang tua murid tentang pentingnya kepedulian, dan empati kepada anak-anak dengan gangguan dengar.
Orang tua perlu bersikap bijaksana untuk mengatasi bullying pada anak dengan gangguan dengar. Berikan pengertian kepada mereka, bahwa hal yang terjadi pada mereka bukan karena mereka dibenci, tetapi memang anak-anak yang lain yang belum memahami tentang keadaan gangguan pendengaran, sehingga belum bisa mengembangkan empati. Berikan masukan untuk mereka, agar tetap tersenyum menghadapi semua permasalahan tersebut.
Tentu ini bukan pekerjaan mudah. Karenanya, bekal menghadapi bullying pada anak dengan gangguan dengar ini, bukan hanya baru diberikan saat anak mengalami bullying tersebut, tapi mental mereka telah dipersiapkan sebelum mereka benar-benar mengalaminya.
(Baca : Gangguan dengar di usia sekolah sebabkan gangguan intelejensia?)
Leave a Reply