192017Sep
Penanganan Bencana Kebakaran Pada Orang dengan Gangguan Dengar

Penanganan Bencana Kebakaran Pada Orang dengan Gangguan Dengar

Jika bencana kebakaran kerap terjadi saat orang sedang tidak sadar atau tengah tertidur dan bepergian, bagaimana metode penanganan bencana kebakaran pada orang dengan gangguan dengar?

Bicara tentang gangguan dengar ternyata tak hanya bicara soal terapi atau sebab musababnya, tetapi juga membahas apa saja yang bisa dilakukan untuk tetap menjalani hari-hari, selayaknya orang normal. Bencana misalnya, tentu saja penanganan bencana kebakaran pada orang dengan pendengaran normal berbeda dengan penanganan bencana kebakaran pada orang dengan gangguan dengar.

Salah satu bencana yang mungkin terjadi di daerah perumahan adalah kebakaran. Jika pendengaran Anda normal, ketika melihat asap dan mendengar sirine tanda kebakaran berbunyi, Anda mungkin bergegas menyelamatkan diri. Lalu bagaimana jika Anda memiliki masalah pendengaran. Dari data survey 2010, yang tercantum di National Safety Council (NCS), sekitar 3100 kematian akibat bencana kebakaran terjadi sepanjang tahun 2010 di Amerika.

Di Indonesia sendiri data yang tersedia belum ditemukan. Namun, mengingat angka bencana kebakaran semakin tinggi, tentu saja korban pun dimungkinkan semakin banyak. Kebakaran kerap terjadi pada saat seseorang meninggalkan rumah atau pada saat orang sedang tidur di malam hari. Salah satu cara paling efektif untuk menyelamatkan diri dari kebakaran dengan keluar dari tempat dimana kebakaran tersebut terjadi.

Tetapi bagaimana jika kebakaran terjadi saat Anda, yang memiliki gangguan dengar tengah tertidur, sementara orang lain di rumah pun tidak ada yang menyadarinya? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penanganan bencana kebakaran pada orang dengan gangguan dengar, antara lain:

Tips Penanganan Bencana Kebakaran pada Orang dengan Gangguan Dengar

1. Alarm Asap

Alarm asap tradisional biasanya menimbulkan suara sampai dengan 60dB. Untuk membantu penanganan bencana pada orang dengan gangguan dengar ,suara ini tidak mencukupi untuk terjaga jika mereka tertidur.

Menurut Susanne Jones, custumer support specialist Healthy Hearing, dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa untuk amannya, ketika kebakaran terjadi di rumah, seseorang dapat keluar dari rumah tersebut dalam waktu berkisar 3 menit. Orang dewasa dengan pendengaran normal, akan terbangun dengan waktu rata-rata 32 detik, ketika dibangungkan dengan alarm asap, namun tentu berbeda dengan orang yang memiliki gangguan dengar.

Kurang dari setengah orang dewasa yang sulit mendengar bisa terbangun dengan alaram 3100 Hz atau alarm asap standar. Tentu sangat berbahaya jika orang tersebut tinggal sendirian di rumah. Karenanya, banyak produsen mengembangkan alarm asap yang khusus untuk membantu penanganan bencana kebakanan pada orang dengan gangguan dengar.

Saat ini, alarm asap bukan hanya bisa berbunyi saat ada asap terdeteksi, tetapi juga mengeluarkan cahaya yang menyilaukan mata, atau guncangan yang jika diletakan di bawah bantal menyebabkan seseorang terguncang saat tidur. Volumenya pun tidak lagi hanya 60dB, tapi bisa mencapai 100dB.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *