Gangguan Dengar Tiba-Tiba, Butuh Penanganan yang Cepat!
Gangguan Dengar Tiba-Tiba, Perlu Penanganan yang Cepat
Dari semua penyebab yang dijabarkan, infeksi karena virus menjadi satu hal yang paling sering dicurigai. Infeksi virus dapat menyebabkan pembengkakan pada syaraf, yang mengarah pada tulang tulang pendengaran, dimana syaraf di bagian ini menjadi lebih sempit. Jika dibiarkan, maka dapat membuat syaraf-syaraf tersebut mati. Waktu antara awal paparan virus sampai membuat syaraf ini menjadi mati tidaklah panjang, karenanya dibutuhkan terapi sesegera mungkin.
Disebutkan dalam Better Hearing Institutes, 9 dari 10 gangguan dengar tiba-tiba, biasanya bersifat unilateral, atau hanya terjadi pada salah satu telinga saja. Walaupun gangguan ini menyerang 5000 orang setiap tahunya, namun masih ada kemungkinan kasus-kasus yang tidak dilaporkan. Baik pria atau pun wanita, sama-sama memiliki risiko untuk mengalami gangguan dengar yang tiba-tiba, dan biasanya terjadi pada mereka yang berusia sekitar 40 tahun – 50 tahun.
Sangat disarankan untuk Anda, jika tiba-tiba merasakan penurunan pendengaran signifikan pada pendengaran yang terjadi secara tiba-tiba, untuk segera menghubungi dokter THT. Dokter akan meminta hearing center melakukan pemeriksaan pendengaran kepada Anda. Pemeriksaan pertama adalah test nada murni, untuk mengetahui apakah benar ada gangguan pendengaran di telinga Anda. Pemeriksaan ini juga bisa membedakan antara dua hal, yaitu apakah suara bisa ditangkap oleh telinga, atau apakah suara yang sudah ditangkap bisa diproses oleh telinga.
Pemeriksaan ini dapat mengukur berapa desibel gangguan dengar yang dialami. Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan setelah mengetahui adanya gangguan dengar, untuk lebih memperjelas penyebabnya. Setelah diketahui penyebabnya, maka dokter akan menentukan terapi apa yang sebaiknya dilakukan. Sekitar 85% dari mereka yang mendapatkan penanganan lebih cepat, bisa mendapatkan kembali beberapa kemampuan mendengarnya, atau bahkan pendengarannya menjadi normal. Bisanya perbaikan bisa terjadi dalam waktu 2 minggu, pada 50% penderita yang mendapatkan terapi.
Pada umumnya, dokter akan melakukan terapi dengan kortikosteroid, yang berperan untuk menurunkan peradangan, rasa sakit dan bengkak di telinga. Jika dirasa sangat diperlukan atau gangguan ini sangat berat, atau pun membutuhkan terapi cepat dikarenakan penundaan terapi sebelumnya yang dilakukan oleh pasien, maka dokter biasanya akan memberikan kortikosteroid dalam bentuk injeksi, yang diarahkan ke belakang gendang telinga. Terapi injeksi ini disebut juga intratimpani kortikosteroid. Terapi injeksi ini juga dilakukan untuk mereka yang kesulitan mengonsumsi obat secara oral. Untuk efek sampingnya sendiri, injeksi kortikosteroid memang lebih besar dibandingkan oral. Terapi lainnya yang bisa dilakukan adalah antibiotic, untuk menghilangkan infeksi.
Jika Anda merasa mengalami gangguan dengar tiba-tiba, hubungi dokter THT sesegera mungkin, atau sebaiknya dalam waktu sebelum 14 hari sejak gangguan dengar dirasakan, untuk mendapatkan terapi. Diharapkan dalam waktu ini gangguan dengar lebih bisa diatasi dengan baik.
Leave a Reply