182016Jul
Peran Sekolah dan Orang Tua Anak dengan Gangguan Dengar dalam Mencegah Bullying di Sekolah

Peran Sekolah dan Orang Tua Anak dengan Gangguan Dengar dalam Mencegah Bullying di Sekolah

Dalam National Deaf Children Society, disebutkan bahwa dari hasil polling online pada orang dengan gangguan dengar, ketika ditanyakan apakah mereka pernah mengalami bullying karena keterbatasan yang mereka miliki, sekitar 42% menjawab ya, sering. Sekitar 24% menjawab ya, kadang-kadang dan 34% yang menjawab tidak. Sebagian besar yang menjawab ya adalah mereka yang masih dalam usia sekolah, atau mengalami bullying di sekolah.

Bullying, kata-kata ini seolah menjadi momok yang menghantui, baik di lingkungan sosial nyata ataupun di dunia maya. Bullying, bersifat menjatuhkan, mengucilkan atau membuat seseorang merasa memiliki kekurangan, kesalahan dan tidak termaafkan. Sayangnya bullying di sekolah adalah hal yang sering terjadi akhir-akhir ini.

Dalam National Deaf Children Society disebutkan bahwa, bullying merupakan kegiatan yang bersifat pengulangan, yang dilakukan untuk menciptakan rasa sakit kepada seseorang, dari satu orang atau sekelompok orang lainnya, yang bisanya memiliki kekuatan lebih besar. Bullying di sekolah bisa dilakukan secara verbal, emosional atau bahkan melalui cyberspace. Bullying di sekolah bisa dilakukan oleh murid kepada murid lainnya, atau dari orang dewasa, seperti guru kepada muridnya.

Efek bullying ini tanpa disadari bisa membuat seseorang menjadi stress, frustasi, rendah diri, tidak mau bersosialisasi dan sampai berkeinginan melakukan bunuh diri. Anak-anak adalah orang yang kerap menjadi korban bullying, khususnya di usia prasekola dan sekolah. Mereka menjadi korban bullying bisa terkait dengan status sosial, prilaku atau adanya keterbatasan yang mereka miliki.

Banyak orang berpikir bahwa tindakan bullying bentuknya hanya seperti kata-kata yang menyakitkan, bersifat mengejek atau tindakan kekerasan. Pada dasarnya bullying memiliki banyak bentuk. Ketika seseorang atau sebuah kelompok, dengan sengaja membentuk keadaan dimana mereka tidak menghiraukan kehadiran orang lain, menganggap orang lain tidak ada, tidak memperhitungkan seseorang dalam lingkungan sosial, atau menjauhinya karena keterbatasan yang dimiliki orang tersebut, hal ini juga disebut sebagai bullying.

Tipe bullying yang terakhir inilah yang kerap terjadi pada anak-anak dengan gangguan dengar. Dijauhi dari lingkungan sosial karena keterbatasan yang dimiliki oleh mereka, dan membuat mereka merasa memiliki perbedaan yang sulit diatasi, sehingga menyulitkan teman-temannya untuk bersosialisasi.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *