Keterbatasan Tak Menghalangi Almira untuk Belajar dan Berkarya
Almira, kamu adalah anak istimewa dan kebanggaan kami, dan kamu juga berhak mendapatkan kesempatan dan pendidikan yang sama seperti anak yang lain.
Tepatnya 2 tahun lalu setelah tes ASSR, saat itu Almira divonis tunarungu dan mengalami gangguan dengar di 60 dan 70 dB. Semua disebabkan oleh virus Rubella. Tentu ini membuat kami bersedih dan terpuruk. Namun, kami tak ingin berlarut larut dalam kesedihan. Kami berupaya bangkit.
Meskipun kami berasal dari keluarga tidak mampu, kami akan tetap berusaha. Waktu itu, melalui facebook saya mendapatkan info tentang pembagian ABD gratis dari Kemensos, Ibu khofifah. Berbekal uang pinjaman dari saudara, akhirnya kami berangkat dari sidoarjo kejakarta. Setidaknya ada sekitar 1000 orang lebih yang ikut mengantri. Dan, sedihnya, ternyata Almira hanya mendapat 1 buah ABD saja. Bahkan, ABD yang didapatkan Almira tidak sesuai dengan derajat gangguan dnegarnya.
Sedih, kecewa tapi saya terima. Mungkin memang belum rezekinya almira. Sampai suatu waktu saya mengenal Bapak Agung Wijaya dan Bu Nana Nawangsari. Saat itu, mereka dengan tulus membantu kami untuk memberikan alat bantu dengar, melalui group Dunia Tak Lagi Sunyi. Dari sinilah Almira mulai berproses. Sebelum memakai ABD almira belajar dgn lips reading, dan itupun tidak bisa maksimal. Hanya terbatas beberapa kata yang Almira kuasai dan juga kurang jelas dalam pengucapannya. Setelah memakai ABD lambat laun Almira sudah mulai bisa beradaptasi. Ia mulai belajar mendengar, berbicara dan membaca. Bahkan ia mulai merangkai kalimat.
Baru baru ini Almira juga mendapat donasi ABD kerjasama Starkey, ABDI dan Dinsos Jatim. Alhamdulilah saya bersyukur untuk itu. Saat ini Almira bersekolah di TK Dharma wanita yaitu TK umum. Satu kelas berisi 40 siswa, hanya almira sendiri yangtuna rungu dan mengalami gangguan dengar. Walaupun terbatas, tetapi Almira mampu mengikuti pelajarannya dengan baik. Kini ia sudah bisa membaca, menulis dan berhitung.
Setiap hari Selasa, sepulang sekolah Almira juga menjalani terapi wicara di UPTD paturtuwa sidoarjo. Aktivitas lainnya adalah les dan mengaji. Almira sempat ditolak di sebuah TPQ karena alasan Ia mengalami gangguan dengar, tapi saya tak putus asa. Saya mencari TPQ lain yang mau menerima Almira. alhamdulilah di TPQ Baitul Haq Almira diterima dengan tangan terbuka. Sekarang Almira masih dalam tahapan belajar membaca Iqro.
Almira juga senang menggambar dan mewarnai, bahkan beberapa kali pernah mendapat trophy. Perjuangan kami masih sangat panjang. Jangan jadikan kekuranganmu sebagai halangan untuk selalu belajar dan berkarya. Almira, kamu adalah anak istimewa dan kebanggaan kami, dan kamu juga berhak mendapatkan kesempatan dan pendidikan yang sama seperti anak yang lain.
Ditulis oleh : Maya
Dipublikasikan pertama kali di FanPage International Hearing Center dan Account Name International Hearing Center
Leave a Reply