Aini : Hatiku Mendengar dan Berbicara Mama!
Mama, kita sama-sama berjuang ya, agar aku kelak bisa mendengar dengan telingaku dan berbicara dengan mulutku, tidak hanya dengan hatiku saja!
Zahrani Aini Putri
Nama yang indah yang diberikan ayah dan mama untuk aku. Aku terlahir dengan Congenital Rubella syndrome. Di usia 23 hari, aku divonis memiliki kelainan jantung oleh dokter. Dan di usia 1 bulan aku harus menjalani operasi PDA, di sebuah rumah sakit jakarta. Tapi, mereka bilang aku anak yang kuat.
Hari-hari kulalui seperti anak pada umumnya. Sampai suatu saat Mama mulai gelisah dengan kondisiku. Aku tidak merespon saat namaku dipanggil. Aku diam saja, bahkan saat ada suara petir yang kencang. Di usia 1 tahun 5 bulan, aku pun menjalani tes berra. Dan, hasilnya sangat membuat Mama sedih dan terpukul. Ya, aku divonis dokter memgalami tuli syaraf berat.
Aku melihat air mata Mama. Ya, aku melihat airmata mu, Mama! Mama, aku bisa melihat betapa sedihnya Mama. Aku ingin berkata, “Mama, Mama harus kuat. Mama harus semangat. Mama gak boleh sedih.”
Aku mulai merasa tidak nyaman saat Mama memakaikan sesuatu di telingaku. Alatnya besar dan menggantung. Satu lagi, ada alat yang lembut yang harus dimasukan ke telingaku. Aku benar-benar tidak nyaman. Aku menolak, tapi MAma tetap gigih dan berusaha memasangkan alat tersebut. Dan, tetap, aku menolaknya. Maafin aku ya Mama!
Mama terus memberi semangat buat aku. Mama rajin ikut seminar dan bertemu banyak teman yang seperjuangan denganku. Aku mulai merasakan lelahnya Mama, aku tahu betapa sayangnya Mama padaku. Aku pun begitu Mama. “Mama aku sangat menyayangimu.”
Sejak saat itu, aku selalu semangat memakai ABD. Mama mulai membawaku untuk terapi. Walau dalam hatiku berkata “Mama, aku lelah.” Tapi melihat semangat Mama, aku pun tak ingin berhenti berjuang bersama mama. Semangat
Mama terus membuatku kagum. Mama tahu, dalam hatiku selalu mendengarmu, dan aku selalu berdoa buat Mama. Aku akan terus berjuang bersama Mama. Suatu saat, Aku juga akan menjadi anak kebanggaan Mama.
Mama, kita sama-sama berjuang ya, agar aku kelak bisa mendengar dengan telingaku dan berbicara dengan mulutku, tidak hanya dengan hatiku saja!
Ditulis oleh: Aan Mardiana
Dipublikasikan pertama kali di FanPage International Hearing Center dan Account Name International Hearing Center
Leave a Reply